Jadikan Ujian sebagai Hiasan Kehidupan

Apapun yang bernama ujian dalam hidup, hakekatnya, Allah telah sesuaikan dengan kemampuannya.

Tidak akan ada habisnya memperbincangkan masalah-masalah kehidupan yang ada di sekitar kita. Setiap kita memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menghadapi setiap persoalan yang datang silih berganti. Hidup selalu bergandengan dengan masalahnya, dan kita berusaha sekuat tenaga menyelesaikannya dengan memohon pertolongan dari Tuhan.

Setiap yang diberi hidup pasti akan mendapatkan bagiannya dalam hal ujian. Apapun ujian yang dihadapi, baik itu masalah pribadi, problem keluarga, perjuangan untuk kemaslahatan umat atau menegakkan agama Tuhan, kesemuanya membutuhkan sikap cermat dan kesabaran yang utuh.

Pun tidak ada kesempatan untuk mengelak dari apa yang sudah ditetapkan. Tidak juga dapat menghindar dari apa yang telah ditakdirkan. Masing-masing di antara manusia mendapatkannya secara adil dan merata.

Terhadap segala macam nikmat dan ujian yang datang, manusia memiliki pilihannya sendiri. Siapapun bisa melakukannya, antara bersyukur, mengeluh,

Kecenderungan sifat manusia hendaknya mendapat perhatian khusus. Sifat manusia yang fluktuatif hendaknya dikelola, dikendalikan, dan diarahkan kepada hal-hal positif yang menjadikan pribadi manusia mampu menghadapi setiap tantangan yang dihadapi, ujian yang menghadang dan cobaan yang menimpa. Bukan untuk memupuk rasa egoisme dan merasa diri lebih baik atau lebih kuat dari yang lain.

Jika kesadaran akan kesanggupan yang dimiliki oleh setiap orang dalam mengarungi bahtera kehidupan yang penuh ombak dan badai ini maka untuk apa kita merasa berkecil hati atas segala sesuatu yang terjadi. Bukankah beban hidup selalu dibawah kekuatan yang diberikan Allah pada kita. Bukankah ujian itu sesuai dengan ‘kelas’ kita.

Setiap ujian yang menerpa selalu menjadi jalan untuk menapaki tingkatan keimanan ke jenjang yang lebih tinggi. Setiap cobaan menjadi batu loncatan untuk mengasah ketajaman nalar dan kepekaan sosial. Olah jiwa sedemikian tidak diajarkan di sekolah manapun. Yang mendapatkannya kapan dan di mana saja, di sanalah kesempatan untuk belajar dan menjadi pribadi yang mampu mewujudkan sikap sabar yang proaktif dan sikap hidup yang proaktif, tanpa adanya keluh kesah dan sikap apatis

By Zebulon T.Yohame,ST
Rilis  03 Juni 2019
Di Waktu Gelap

Komentar

Posting Komentar

WENPUT NEWS

Karena pelecehan dan prestasi, hanya ujian hidup untuk selalu bisa membuat kita rendah hati dan bukan rendah diri.